- Back to Home »
- Artikel »
- INDAHNYA LINGKUNGAN BERSIH
Posted by : Unknown
Jumat, 13 Desember 2013
INDAHNYA
LINGKUNGAN BERSIH
Cobalah pikirkan bagaimana perasaan kita bila melihat wajah yang cantik
namun disudut mata dan di bawah hidungnya (maaf) ada kotorannya? Giginya yang
rapih tapi ternyata kotor kekuning-kuningan karena jarang dibersihkan?
Bagaimana pula melihat baju yang mahal tapi kotor, kusut, dan tak rapih? Lalu,
bagaimana pula penilaian saudaraku tentang rumah megah tapi tak terawat, kotor
bau, rumputnya tak terurus, kamar mandi mewahnya bau dan licin serta sudah
menguning? Niscaya pudarlah segala keindahan dengan kekotoran.
Memang kotor itu jelek, kotor itu tak nyaman, kotor itu biang penyakit,
kotor itu merusak keindahan. Dan yang pasti kotor tidak boleh lagi menjadi
bagian dari hidup kita. Ayo, sahabatku sekalian, jangan dulu sibuk membeli yang
mahal atau yang bagus. Lebih baik kita bersihkan saja yang ada, kita rapihkan,
lalu bagi-bagi tugas niscaya kita akan kaget betapa rumah kita, kampung kita,
mesjid kita jauh lebih indah dan menyenangkan, dan jangan heran pula kalu nanti
nama baik kampung kita akan jauh lebih bergengsi lebih terhormat karena memang
salah satu ciri hidup terhormat sangat menghargai kebersihan
Memang tak ada kota yang bersih
sebelum warganya senang kepada kebersihan, sebelum rumah warganya bersih. Dan
sebenarnya kita dapat memulainya saat ini juga, insya Allah.
Dan ketahuilah bahwa tikus, ular , babi, lalat, atau juga belatung senangnya
hidup ditempat kotor!
Selamat berbahagia bagi siapapun yang rumahnya terasa lebih bersih,
rapih, biar saja barang yangada sederhana dan murah yang penting rapih bersih
dan barokah!
Bila membutuhkan bukti lain, ada kisah darma wisata orang Singapura.
Mereka terdiri dari para pelajar dan mahasiswa yang berkeliling ke
universitas-universitas dan tempat wisata di negara kita. Suatu saat mereka
berkunjung ke sebuah kampus, lalu mereka terbengong-bengong melihat para
mahasiswa kita yang mendampingi mereka memakan kacang tanah dan dengan
seenaknya membuang sampah dimana saja. Mereka hampir tak percaya bagaimana
mungkin seorang intelek mengotori sendiri kampusnya? Anda mungkin ingin tahu
bagaimana cara mereka memakan kacang tanah, ternyata kulit kacang tersebut
mereka kumpulkan di sakunya masing-massing. Nampaknya, mereka sangat tidak
terbiasa untuk mengotori tempat manapun yang mereka kunjungi!
Nampaknya, daripada kita mengotori hati dengan menyalahkan orang lain
lebih baik mulai sekarang bertekadlah untuk tidak menyusahkan orang lain atau
mempermalukan kota sendiri. Jangan buang sampah sembarangan, kalau kita belum
sanggup meemungut sampah dan membersihkan, setidaknya jangan ada sampah yang
kita tebarkan tidak pada tempatnya. Rumus sederhananya "kalau tak bisa
membantu jangan menyusahkan."
Siapkanlah selalu kantung keresek plastik kecil disaku kita, dan tak
pernah terjadi lagi sampah kita buang sembarangan. Tak masalah saku kita kotor
sedikit dari pada berbuat dzalim mengotori kota kesaayangan kita ini.
Dan kita pun harus mulai menumbuhkan keberanian untuk mengingatkan
siapapun agar tidak mengotori lingkungan di sekitar kita dimanapun. Tentu saja
dengan cara yang paling sopan, misalnya dengan mengatakan sambil tersenyum
ramah "Pak, maaf ya… lain kali tolong sampahnya disimpan pada tempatnya
ya…," sambil kita pungut dan kita simpan pada tempat sampah yang tersedia
Insya Allah kalau niatnya tulus akan menjadi amal sedekah kita.
Siapatahu beliau akan tersentuh lalu sadar dan membiasakan kebaikan ini selain
pada dirinya sendiri juga pada keluarga dan lingkungannya sehingga menularlah
kebiasaan mulia ini. Amin!
(Sumber : Jurnal MQ Vol. 1/No.11/Maret
2002)