Popular Post

Posted by : Unknown Jumat, 29 November 2013

POKOK-POKOK KANDUNGAN AL-QUR’AN
(TAFSIR KANDUNGAN SURAT AL-FATIHAH)

            Dari sebanyak 114 surat dalam Al-Qur’a, surat al-Fatihah termasuk surat yang paling popular, dikenal mulai dari kalangan anak-anak sampai dewasa, dari kalangan kaum dlu’afa sampai kalangan kaum yang bertahta. Belum ada suatu penelitian yang menjelaskan mengapa surat al-Fatihah itu begitu amat populer dan dikenal luas oleh masyarakat, pada hal surat yang pertama kali diturunkan bukan surat al-Fatihah, melainkan surat Al-Alaq. Namun analisis berikut ini akan mencoba menjelaskan sebab-sebab surat al-Fatihah itu demikian populer. Paling kurnag ada empat sebab surat al-Fatihah menjadi demikian populer.
            Pertama, karena surat al-Fatihah berada pada urutan pertama dalam susunan al-Qur’an. Dengan demikian, bagi setiap orang yang membuka dan membaca al-Qur’an sungguhpun tidak sampai tamat, mesti terlebih dahulu membaca surat Al-Fatihah. Kesan pertama yang dilihat oleh seseirang yang membuka dan membaca al-Qur’an tersebut, sudah pasti memberikan kesan tersendiri. Psikologi manusia mengatakan bahwa kesan pertama biasanya lebih kuat dibandingkan dengan kesan yang datang kemudian. Mengenai sebab-sebab mengapa susunan al-Qur’an tidak dengan surat yang pertama kali diturunkan, yaitu surat al’Alaq, H.M. Quraish Shihab menjelaskan dengan menganalogikan dengan susuan pakaian yang diletakkan dalam almari. Susunan dan letak pakaian dalam almari ternyata tidak didasarkan pada pakaian yang pertama kali dibeli, karena boleh jadi pakaian yang pertama kali dibeli diletakkan pada bagian bawah almari dengan pertimbangan karena kurang serasi. Demikian pula dengan surat-surat dalam al-Qur’an, sungguhpun surat al-‘Alaq diturukan pada urutan pertama, namun diletakkan pada urutan ke-69. Susuan surat-surat al-Qur’an di dalam al-Qur’an dilakukan kelihatannya didasarkannya pada kandungan yang terdapat pada surat tersebut. Hasil penelitian para ahli memperlihatkan bahwa kandungan surat Al-Fatihah ternyata berisi pokok-pokok kandungan surat lainnya terlebih dahulu harus mempelajari surat al-Fatihah. Selain itu terdapat pula informasi yang diberikan para ahli yang menyatakan bahwa susunan surat-surat dalam al-Qur’an itu berdasarkan ketetapan Rasulullah (tauqifi). Sebagai orang yang diberi mandat untuk menjelaskan kadungan al-Qur’an, Rasulullah SAW diyakini lebih tahu bagaimana seharusnya susunan al-Qur’an itu dilakukan. Dalam kaitan ini kiranya tidak relevan lagi untuk memperdebatkan tentang susunan surat-surat dalam al-Qur’an tersebut, karena sungguhnya susunan al-Qur’an tersebut, karena sungguhnya susunan al-Qur’an dimulai dengan surat Al-Fatihah, namun bagi orang yang membacanya dapat memulai dari surat apa saja yang ia diminati.
            Kedua, karena surat Al-Fatihah termasuk bacaan wajib dalam shalat. Jika seseorang mengerjakan shalat lima waktu sebanyak tujuh belas rakaat, dan setiap rakaat diwajibkan membaca surat al-Fatihah, maka berarti ia telah membaca 17 kali surat al-Fatihah. Bacaan ini demikian ia lakukan, sehingga selalu teringat dan dihafalnya.
            Ketiga, karena surat al-Fatihah mengandung pokok-pokok ajaran al-Qur’an. Berbagai ajaran yang terdapat surat selanjutnya yang ada dalam al-Qur’an sudah disinggung secara singkat di dalam surat al-Fatihah. Atas dasar ini, maka dengan membaca surat al-Fatihah, maka akan membantu seseorang dalam memahami ajaran yang terdapat dalam surta-surat berikutnya itu. Inilah berangkali yang mengilhami para pendiri Negara Republik Indonisia (the father of the founding of this country), yang menyusun permbukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang didalamnya sudah memuat gagasan dan pemikiran yang terdapat dalam batang tubuh dan pasal-pasal yang terdapat dalam Undang-Undang Dasar tersebut.
            Keempat, karena surat al-Fatihah seringkali digunakan sebagai do’a yang dipanjatkan untuk seseorang yang telah meninggal dunia atau dalam keadaan terkena musibah. Hal ini tidak mengherankan, karena didalam surat al-Fatihah terdapat kalimat yang menunjukkan do’a, seperti kalimat yang berbunyi: ihdina al-shirat al-mustaqiem,tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus. (QS. Al-Fatihah, 1:6). Penggunaan surat al-Fatihah untuk berdoa berangkali didasarkan pada hadis nabi yang banyak menjelaskan fadhilah surat atau lafadz-lafadz yang terdapat dalam surat al-fatihah, misalnya hadis nabi yang berbunyi:


Artinya: “Surat yang paling agung di dalam al-Qur’an adalah Alhamdulillah rabb al-‘alamin”. (H.R. Bukhari).



Artinya:”Tidaklah seorang hamba membaca bismillahirrahmanirrahim melainkan hancurlah syaithan sebagai hancurnya timah di atas api”. (H.R. al-Suyuti).

            Berdasarkan pada uraian di atas, kajian berikut ini akan menfokuskan pada kandungan surat al-Fatihah, dengan terlebih dahulu mengemukakan pengertian surat al-Fatihah, latar belakang dan sebab-sebab diturunkannya, dan permasalahan di sekitar kedudukan lafadz basmallah dalam surat al-Fatihah.

A.    Pengertian dan Riwayat Turunnya Surat Al-Fatihah
Al-Fatihah berasal dari kata fatahayaftahu, fathah yang berarti pembukaan dan dapat pula berarti kemenangan. Dinamai demikian karena dilihat dari segi posisinya surat al-fatihah berada pada bagian awal yang mendahului surat-surat lain. Sedangkan fatihah dalam arti kemenangan dapat dijumpai pada nama surat yang ke-48 yang berjudul al-Fath yang berarti kemenangan. Bahkan bagi masyarakat Jakarta, dijumpai fakta sejarah kota Jakarta yang pertama bernama Jaya Karta yang diberikan oleh Fatahillah dan berarti kemenangan yang nyata adalah diilhami oleh ayat pertama surat al-Fath ini. Ayat tersebut selengkapnya berbunyi.


Artinya: “Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata. (Q.S. al-Fath, 48:1).
            Selanjutnya al-Fatihah dilihat dari segi ajarannya memuat pokok-pokok ajaran yang terkandung dalam surat-surat lainnya dalam al-Qur’an sebagaimana telah disinggung di atas, sering pula disebut sebagai Umm al-Qur’an(induknya al-Qur’an) dan Umm al-Kitab (induknya al-Kitab, yakni al-Qur’an). Dalam kaitan ini Tafsir Departemen Agama RI, menyatakan Surat al-Fatihah ini dinamai Umm al-Qur’an atau Umm al-Kitab, karena dia merupakan induk, pokok, atau basis bagi al-Qur’an seluruhnya, dengan arti bahwa surat al-Fatihah ini mengandung pokok-pokok isi al-Qur’an.
            Nama lainnya yang diberikan kepada surat al-fatihah adalah Sab’u min al-Matsani (Tujuh Yang Diulang). Hal ini dijumpai dalam hadis Nabi yang berbunyi:



Artinya : Demi Tuhan yang diriku di tangan-Nya, Allah tidak menurunkan di dalam al-Taurat, tidak di dalam Injil, tidak didalam al-Zabut, tidak di dalam al-Furqan ayat ayat yang menyamai al-Fatihah. Dialah tujuh ayat yang di ulang di dalam al-Qur’an al-Adziem yang diberikan kepadaku”, (H.R. Muslim).

            Sebab-sebab al-Fatihah dinamai As-Sab’ al-Matsani adalah karena ayatnya berjumlah tujuh dan dibaca berulang-ulang dalam sembahyang. Dalam kaitan ini Ibn Katsir mengatakan sebagai berikut.
            Telah ditetapkan dalam kitab Shahih Bukhari menurut al-Turmudzi dan membenarkannya yang diterima dari Abi Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda, bahwa al-hamdulillahirabil alami adalah termasuk umm al-Qur’an, Umm al-Kitab, sab’al-Matsani dan al-Qur’an al-Adziem.


B.     Kandungan Surat Al-Fatihah
Kandungan surat al-Fatihah selengkapnya berbunyi:
ßôJysø9$# ¬! Å_Uu šúüÏJn=»yèø9$# ÇËÈ   Ç`»uH÷q§9$# ÉOŠÏm§9$# ÇÌÈ   Å7Î=»tB ÏQöqtƒ ÉúïÏe$!$# ÇÍÈ   x$­ƒÎ) ßç7÷ètR y$­ƒÎ)ur ÚúüÏètGó¡nSÇÎÈ   $tRÏ÷d$# xÞºuŽÅ_Ç9$# tLìÉ)tGó¡ßJø9$# ÇÏÈ   xÞºuŽÅÀ tûïÏ%©!$# |MôJyè÷Rr& öNÎgøn=tã ÎŽöxî ÅUqàÒøóyJø9$# óOÎgøn=tæ Ÿwur tûüÏj9!$žÒ9$# ÇÐÈ  
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Segala pujibagi Allah, Tuhan semesta alam
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Yang menguasaidi hari Pembalasan
Hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan.
Tunjukilah Kami jalan yang lurus,
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang   dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

            Berdasarkan perhitungan Ibn Katsir bahwa surat al-Fatihah terdiri 7 ayat, 25 kalimat dan 113 huruf. Apa makna jumah ayat, kalimat dan huruf ini belum belum dijumpai keterangan yang diberikan para ulama.
            Perbedaan muncul di sekitar apakah lafadz bismillahirrahmanirrahim termasuk bagian dari surat al-Fatihah atau tidak. Berkenaan dengan ini Ibn Katsir menjelaskan sebagai berikut.
1.      Menurut riwayat al-Hakim Abu Abdullah al-Naisabury di dalam kitab Mustadraknya, dan diriwayatkan secara mursal oleh said Ibn Jubair, dan dalam Shahih Ibn Huzaimah dari Ummi Salamah ra bahwa Rasululllah SAW membaca basmallah pada awal al-Fatihah dan menilainya sebagai bagian ayat dari al-Fatihah.
2.      Menurut riwayat Umur bin Harun al-Balkhiy yang didalamnya mengandung kelemahan dari Ibn Juraih dari Ibn Abi Malikah yang diikuti oleh riwayat al-Daruquthny dengan mengikuti Abi Hurairah dan riwayat serupa dari Ali, Ibn Abbas dan lainnya, bahwa basmallah termasuk ayat setiap surat, kecuali surat al-Taubah.

Sebagian dari sahabat seperti Abi Hurairah, Ali, Ibn ‘Abbas dan Ibn ‘Umar serta sebagian tabi’in seperti Sa’id bin Jubair, ‘Atha, al-Zuhri, Ibn Mubarak dan sebagian para ahli Fiqih dan ahli Qira’at Mekkah seperti Ibn Katsir, serta sebagian ahli qira’at dan ahli Fiqih Kufah seperti AShim, al-Kisa’i, al-Syafi’i dan Ahmad berpendapat bahwa basmallah termasuk ayat dari setiap surat yang terdapat di dalam al-Qur’an. Argumentasi yang mereka gunakan untuk ini adalah.
1.      Para sahabat dan orang-orang sesudahnya sepakat yang menetapkan basmalah didalam mushaf, yaitu pada awal setiap surat, selain surat al-Taubah/Bara’ah, disertai perintah agar menjauhi segala sesuatu yang tidak termasuk al-Qur’an. Dengan demikian mereka agar tidak menulis lafadz amin pada akhirnya surat al-Fatihah.
2.      Keterangan yang terdapat dalam berbagai hadis, diantaranya Imam Muslim dalam Kitab Shahihnya meriwayatkan dari Anas ra. Mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda: Tiba-tiba turun kepadaku sebuah surat, maka ia membaca bismillahirrahmanirrahim. Selanjutnya Abu Daud dan Ibn Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW tidak mengetahui akhir sebuah sirat hingga kepadanya turun bismillahirrahmanirrahim.Kemudian al-Daruquthni dari Abi Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW menyatakan jika kamu memmbaca Alhamdulillah, maka bacalah bismillahirrahmanirrahim, karena al-Fatihah itu merupakan  Ummu al-Qur’an, al-Sab’u al-Matsani dan bismillahirrahmanirrahim merupakan salah satu ayat surat al-Fatihah.

Benar-benar dari Madzhab Abi Hanifah berpendapat bahwa bismillahirrahmanirrahim merupakan ayat al-Qur’an yang berdiri sendiri dan diturunkan dengan tujuan untuk menjelaskan pangkal dan pemisah setiap surat.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © danianggara - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -