Popular Post

Posted by : Unknown Jumat, 29 November 2013

Serba Galau
“galau” bukanlah kosakata yang baru, kata tersebut telah ada sejak dahulu, namun intensitas penggunaannya belum sampai seperti sekarang. Entah bagaimana, kata galau mampu eksis hingga sampai menjadi trendsetter  dalam kalangan remaja khususnya.
Namun pertanyaan pentingnya adalah, apa sebenarnya penyebab para remaja menjadi galau.faktor penyebab dari masalah ini di antaranya,  pertama,Banyaknya “sosial media”  sosial media facebook, twitter dan sebagainya selalu di jadikan sebagia teman untuk menyampaikan semua keluh kesah dalam diri,Padahal teman baik serta orang tualah yang baiknya kita jadkan sebagai media serta sarana untuk menyampaikan semua keluh kesah dalam diri anda.
Kedua,Jarang Ibadah,, mengapa jarang ibadah menjadi faktor “galau” ini masalahnya. Setiap manusia sudah ditentukan takdir hidup yang akan di jalaninya oleh ALLAH swt,sehingga ketika masalah datang bukan galau lah yang kunci dari masalah yang di hadapi itu melainkan kita mengadu,mengeluh, kepada ALLAH swt melalui sholat atau ibadah lain tentunya dan berdo’a meminta diberikan jalan terbaik oleh ALLAH swt terhadap masalah yang tengah kita hadapi saat ini. 
Ketiga, tayangan media,karenakan acara yang disuguhkan oleh media banyak mengandung efek atau pengaruh yang “menggalaukan”. Dan virus galau sangat terasa pada tayangan-tayangan seperti sinetron. Kisah cinta yang disajikan membuat penonton -khususnya kalangan remaja  terbodohi. Membuat penonton jadi banyak berandai-andai, ingin juga mempunyai kisah cinta rekayasa seperti di sinetron. Yang padahal tidak akan terwujud di kehidupan nyata para penonton, yang akhirnya hanya membuat mereka terjangkit virus galau stadium lanjut.
Lakukan Sebaliknya
Jika banyak orang yang belum menjadikan teman dan orang tua untuk mampu membimbing dirinya, untuk senantiasa melakukan hal-hal baik (bukan begalau ria). Kita hendaknya melakukan hal sebaliknya, pilihlah teman atau komunitas yang senantiasa mengingatkan kita akan kebaikan.
Jika masih banyak orang yang bingung untuk melakukan apa, sehingga mebuat dirinya bosan dan akhirnya galau. Kita hendaklah melakukan sebaliknya, sibukkan diri kita dengan hal-hal yang bermanfaat. Atur aktifitas sehari-hari kita, Buat jadwal yang  jelas kalau perlu akan apa-apa saja yang mestinya kita lakukan, supaya tidak terjebak pada situasi bosan tanpa kerjaan.
Jika masih banyak orang yang hobi nonton sinetron, yang menyebabkan mereka menjadi generasi galau karna tayangan tersebut. Kita hendaknya melakukan sebaliknya, hindari tayangan-tayangan yang demikian. Bahkan lebih baik tidak menonton telivisi, kalau memang  kenyatanya lebih banyak mudharatnya dari pada manfaatnya.
Jika masih banyak orang yang lemah imannya karna jarang mendekatkan diri kepada ALLAH swt, sehingga membuat mereka keliru untuk mengadukan kegelisahannya. Kita hendaknya melakukan sebaliknya, rajinlah dalam beribadah, lebih mendekatkan diri pada ALLAH swt, serahkan segala persoalan hidup pada ALLAH swt. Juga tak lupa untuk senatiasa menambah khasanah keilmuan dan keislaman kita, agar benteng diri kita semakin kuat.
Semua pemuda harus  faham betapa tidak ada perlunya galau, bahkan hebat jika kita mampu memunculkan gerakan stop “galau” secara masal dan terorganisir. Sehingga ke depan, para generasi muda bangsa ini adalah generasi yang sukses secara individu, juga merupakan generasi yang siap mengemban amanah mulia secara global untuk mengatasi segala persoalan negeri, dan menciptakan Indonesia yang lebih baik. Bukan generasi yang rentan galau, yang bingung mau diapakan bangsa kedepan. Semoga harapan itu bisa terwujud. Aamiin …

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © danianggara - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -